Kamis, 15 April 2010 di 08.03 |  
Drs H Umar SaidDa’i Domisili di Palembang
Sriwijaya Post - Jumat, 13 Februari 2009 08:46 WIB

“Wahai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.” (QS Al-Hujurat 6)

PROVOKATOR adalah orang-orang yang melakukan tindakan provokasi. Provokasi artinya hasutan yang menimbulkan rasa tidak senang dan menimbulkan kekacauan, perkataan atau perbuatan yang menimbulkan amarah atau tindakan jahat. Dalam pandangan agama Islam tindakan tersebut disebut Qottatun bermakna mengadu domba yaitu orang yang suka mencela dan membicarakan aib orang lain. Dia selalu mondar-mandir di kalangan masyarakat untuk menimbulkan kerusakan, membangkitkan fitnah, menanam bibit permusuhan, memutuskan tali perhubungan dan mencerai-beraikan jamaah atau persatuan.

Persamaan kata dari Qottatun adalah Nammaamun artinya memfitnah yang juga diartikan memindahkan perkataan manusia sebagian mereka atas sebagian yang lain dengan tujuan merusak hubungan antarmereka. Tindakan provokator, Qottatun dan Nammaamun merupakan perbuatan tercela yang sangat dibenci oleh Rasulullah SAW. Karena itu ia adalah penyakit di masyarakat sehingga mereka yang melakukannya diharamkan masuk surga (jannah). Sebagaimana sabda Rasulullah SAW : “Tidak akan masuk surga orang yang suka mengadu domba.” (HR Bukhari dan Muslim).

Apabila seseorang yang mengaku dirinya beragama Islam kemudian menjadi provokator maka dia akan kehilangan haknya sebagai muslim. Karena muslim yang sesungguhnya adalah mereka yang tidak menjadikan tangan dan lidahnya untuk menyusahkan orang lain, lebih-lebih terhadap sesama muslim. Rasulullah SAW bersabda: “Orang Islam itu adalah orang yang menyelamatkan orang Islam lainnya dari gangguan lisan dan tangannya. Orang yang beriman itu adalah orang yang memberi keamanan dan ketentraman pada orang lain atas kehormatan serta harta benda mereka.” (HR Ahmad).
Allah SWT melarang kita mempercayai apalagi menaati orang yang suka mencaci-maki dan mengadu domba. Dua orang yang bersahabat mereka jadikan bermusuhan, dua orang bersaudara mereka jadikan renggang dan berjauhan. Suami istri yang harmonis mereka jadikan bertengkar hingga bercerai dan sebagainya. Orang yang mengadu domba adalah penjahat yang menakutkan, pembawa kayu bakar untuk menyalakan api fitnah dan permusuhan. Maka menaati orang yang suka membawa fitnah itu haram hukumnya. Allah SWT berfirman: “Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina, yang banyak mencela, yang kian kemari menghamburkan fitnah.” (QS Al-Qalam 10-11).

www.sripoku.com
Diposting oleh Muhammad Naufal Ihsan

0 komentar:

Visit the Site
MARVEL and SPIDER-MAN: TM & 2007 Marvel Characters, Inc. Motion Picture © 2007 Columbia Pictures Industries, Inc. All Rights Reserved. 2007 Sony Pictures Digital Inc. All rights reserved. blogger template by blog forum