(KOMPASIANA/ Dyah Sahertian) Seminggu yang lalu tepatnya pukul sembilan malam, saat kebosanan menyergapku, kuputuskan untuk ke warnet sekedar ingin chating untuk mengusir bosanku. Kupilih warnet yang gak jauh dari rumah. Sampai di warnet aku dapat tempat yang paling ujung, karena sisa itu tempat yang tersisa, di samping tempatku yang hanya dibatasi oleh sekat dari triplek ada dua bocah yang kira-kira masih berumur 11-12 tahun.

Mereka sesekali tertawa terkikik-kikik dan berbisik-bisik satu sama lain. Karena penasaran aku pun mengintip mereka dari balik sekat triplek itu. Dan aku sungguh terkejut. Di layar monitor mereka terlihat foto-foto syur wanita-wanita. Aku masih saja mengamati mereka dari bilikku. Kulihat pula mereka membuka situs-situs vidio-video porno. Sambil saling pandang dan tertawa bisa kulihat juga mereka sedang asik ber cybersex lewat chating. Wah hal seperti ini gak bisa didiamkan saja. Aku memberitau operatornya atas tindakan anak-anak di bawah umur itu. Dan operator pun bertindak menghentikan mereka.

Kejadian ini mungkin hanya sedikit dari semua kejadian penyalahgunaan teknologi oleh anak-anak di bawah umur. Dunia maya memang mengasyikkan, kita bisa tahu informasi dari seluruh belahan dunia dengan sekali klik. Kita bisa punya banyak teman dari berbagai negara lewat chating, bisa pula mengenal banyak orang lewat situs-situs pertemanan yang sekarang lagi marak, dan banyak lagi kemudahan, keuntungan yang kita dapat lewat dunia maya.

Tapi kecanggihan dunia maya pun bisa menjebak kita pada hal-hal yang negatif. Tidak adanya filter bagi semua situs di dunia maya, membuat siapapun bisa menikmatinya dengan leluasa termasuk anak-anak. Situs situs porno, video-video mesum, foto-foto bugil dengan bebas dapat di akses lewat dunia maya. Tidak cuma lewat dunia maya, video porno dapat diakses dengan menonton DVD-DVD porno yang peredarannya tak berhenti malah bebas di jual di pasaran. Foto foto porno pun gampang di dapat lewat majalah-majalah orang dewasa yang di jual bebas hingga anak-anak pun bisa memilikinya.

Jadi gak mengheran kan jika anak-anak di bawah umur bisa melakukan pemerkosaan dan sadisnya lagi korban mereka pun masih di bawah umur. Anak-anak itu pun gak segan-segan merekam tindakan mesum yang melibatkan mereka sendiri, menyebarkannya lewat handphone. Terbukti dengan terkuaknya beberapa kasus video mesum yang melibatkan anak-anak di bawah umur. Sangat memprihatinkan nasib anak-anak bangsa. Moral mereka lama-lama terkikis oleh arus modernisasi dan perkembangan teknologi yang tak bisa tersaring dengan baik.

Dan itu jadi tugas utama kita untuk menyelamatkan mereka dari arus globalisasi yang semakin bebas. Memberi pendidikan seks dari lingkungan keluarga, masyarakat, sekolah. Memberi mereka pengertian sisi baik dan buruknya informasi yang bebas, mendorong mereka untuk kreatif dan melalukan hal-hal yang positif baik dilingkungan keluarga, sekolah atau masyarakat.Dan selalu jadi panutan yang baik untuk mereka anak-anak negeri.

Mereka adalah cerminan masa depan bangsa ini. Jika dari sekarang moral mereka sudah sudah tidak baik, bagaimana mereka dapat jadi pemimpin bangsa suatu saat nanti. Jangan hanya mengurusi masalah politik, perebutan kekuasaan, saling ejek dan mencari kesalahan masing-masing. Namun bersama-sama selamatkan anak-anak Indonesia dari kekerasan moral dan mental serta fisik mereka. Karena bangsa yang berhasil adalah bangsa yang generasinya memiliki moral dan prestasi yang baik.

Bahaya Pornografi & Pornoaksi = Bahaya Terorisme (voa-islam.com)
Budaya global adalah budaya telanjang, budaya free sex, budaya permissive, budaya yang tidak mengenal nilai-nilai kebenaran dan kebaikan. Kalaupun nampak baik tapi hanya sebatas bungkus, tidak kepada isinya. Pornografi dan pornoaksi adalah merupakan simbol dari budaya global itu. Lihat saja media massa kita, meskipun sudah ada UU Pornografi, tetap saja simbol sex begitu dominan dalam setiap acara musik maupun sinetron atau film meskipun bungkusannya relijius. Dan UU itu hingga saat ini tidak memiliki kekuatan untuk menjerat para pelaku pornografi dan pornoaksi, karena ketidak-jelasan atau kekaburan definisi porno itu sendiri.

Kerusakan yang diakibatkan oleh budaya global hingga detik ini tidak ada yang mampu mengatasinya, bahkan bagi sebagian besar masyarakat kita, pengrusakan itu disikapi dengan rasa gembira ria, ikhlas menerima, dan menikmatinya. Kebanyakan kita belum menyadari hal ini, termasuk pemerintah yang mestinya melindungi rakyat dari kerusakan. Secara perlahan tapi pasti generasi pelanjut bangsa ini "dibunuh" jiwanya, mentalnya, fikirannya, juga fisiknya oleh pornografi dan pornoaksi. Kalau hal ini dibiarkan, maka bangsa ini akan kehilangan pemimpinnya dimasa mendatang.

Dengan begitu hendaklah kita sadari sepenuhnya bahwa bahaya yang ditimbulkan oleh budaya global sama dengan bahaya terorisme. Bahkan boleh jadi bahayanya melebihi bahaya terorisme, karena korbannya menerima pengrusakan itu dengan senang hati. Sementara korban terorisme langsung bisa menyadari dan kemudian bereaksi menghalang dan mencegah kerusakan yang lebih parah. BAGAIMANA MENURUT ANDA ???
Diposting oleh Muhammad Naufal Ihsan
HOT News !!!
Sebanyak 32 persen remaja usia 14-18 tahun di Jakarta, Bandung, dan Surabaya mengaku pernah melakukan hubungan seksual.
Begitu kesimpulan survei terbaru dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia. Terungkap pula bahwa perilaku tak pantas para remaja itu dipicu oleh muatan pornografi yang mereka akses dengan mudahnya di Internet.
Data yang lebih mencengangkan pernah dirilis Sony Adi Setiawan. Menurut praktisi pertelevisian yang juga dosen mata kuliah produksi program televisi di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini, ada 750 hingga 900 video pornografi yang sudah dibuat dan diedarkan di Indonesia.
Kebanyakan merupakan video amatir hasil rekaman dari kamera ponsel.Pembuatnya, 90 persen adalah kawula muda, dari pelajar SMP sampai mahasiswa. Sementara itu, di dunia maya saat ini ada sekitar empat juta situs web pornografi. Sebanyak 90 ribu di antaranya menampilkan pornografi anakanak.
Materi pornografi pun tak cuma berbentuk cerita, gambar, atau film, juga menyusup dalam bentuk permainan video melalui perangkat semacam PlayStation. “Ini sudah lampu merah,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring.Sadar akan bahaya itu, pemerintah Cina dan Iran telah memblokir situ-situs berbau pornografi. Bagaimana dengan kita? (tempointeraktif.com, 17/5/2010)
Diposting oleh Muhammad Naufal Ihsan
Bahkan menurut fisikawan dan ahli di bidang radiasi, anak usia remaja pun sebaiknya hanya menggunakan ponsel untuk mengirim pesan singkat (SMS) saja, bukan untuk berbicara atau melakukan panggilan.

"Anak bukanlah orang dewasa yang bertubuh kecil, mereka tak seharusnya menggunakan ponsel sebelum usia 12 tahun," ujar Profesor Lawrie Challis, mantan kepala Mobile Telecommunications and Health Research programme (MTHR) seperti dilansir dari Dailymail, Sabtu (24/4/2010).

Profesor Challis mengatakan, hal tersebut memang masuk akal, karena sistem kekebalan tubuh anak-anak masih berkembang dan kita tahu bahwa mereka lebih sensitif terhadap hal-hal lain, seperti ultra-violet dari sinar matahari.

Sayangnya, banyak orangtua yang merasa tenang jika membekali anaknya ke sekolah dengan ponsel karena bisa memantau anak dengan mudah.

Tapi bagi Profesor Challis, alasan-alasan tersebut bukanlah ide yang baik. Kecuali jika memang ada alasan keamanan tertentu yang harus dilakukan.

Rekomendasi ini datang dari MTHR, dimana Profesor Challis masih menjadi anggota, yang meluncurkan hasil penelitian mereka selama 30 tahun tentang risiko penggunaan ponsel terhadap 250.000 warga Eropa, 100.000 warga Inggris termasuk partisipan anak-anak.

Peneliti mendata jumlah panggilan pada masing-masing ponsel partisipan dan membandingkannya dengan catatan kesehatan, untuk menentukan apakah ponsel memicu atau memperburuk kanker, termasuk kanker telinga, kulit dan otak.

Studi ini juga melihat apakah ponsel meningkatkan kemungkinan penyakit saraf seperti Alzheimer, Parkinson dan multiple sklerosis, stroke dan penyakit jantung, serta kondisi yang kurang serius seperti sakit kepala dan gangguan tidur.

Hasilnya, mereka yang berusia di bawah usia 12 tahun, yang memang dibekali ponsel oleh orang tuanya, paling rentan terhadap semua dampak negatif dari penggunaan ponsel.

Dan menurut para peneliti dari Imperial College London, hasil ini memang akan mengejutkan banyak orangtua. Tapi jika keadaannya mendesak dan anak-anak memang tidak bisa tanpa dibekali ponsel, pilihanya adalah dengan membekali anak ponsel beserta handset yang memang dirancang untuk anak.

"Jika orangtua khawatir, mereka dapat memantau anak-anak cukup dengan melakukan panggilan singkat, atau menggunakan perangkat hands-free," ujar John Cooke, direktur eksekutif Mobile Operators Association.

Menurutnya, orangtua harus bisa menimbang-nimbang antara manfaat jaminan nyata yang diberikan oleh teknologi ini terhadap kemungkinan efek kesehatan masa depan yang tidak diketahui.


Sumber : detikhealth.com
Diposting oleh Muhammad Naufal Ihsan
Ketika anak-anaknya mencapai masa pubertas, maka mereka menjadi bertanggungjawab atas segala tindakan mereka di hadapan Allah SWT. Maka, para orangtua memiliki tanggung jawab untuk menyampaikan pesan tersebut kepada mereka.

Orangtua harus menginformasikan anak laki-laki yang menginjak remaja bahwa ketika pertama kali mereka melakukan ejakulasi (dengan bermimpi ‘basah’), maka mereka menjadi bertanggungjawab atas segala tindakan mereka di hadapan Allah. Dan mereka pun dibebani sejumlah ritual ibadah yang dilakukan para muslim dewasa lainnya.

Pun demikian, ketika anak-anak gadis melihat darah menstruasi, mereka mesti diberitahu bahwa mereka bertanggungjawab atas segenap tindakan mereka di hadapan Allah. Konsekuensinya, segala ritual ibadah yang diwajibkan kepada para muslimah lainnya pun menjadi wajib atas mereka.

…Ketika anak-anak mencapai masa pubertas, ada sejumlah aturan yang harus dijelaskan orangtua kepada mereka…

Ketika anak-anak mencapai masa pubertas, ada sejumlah aturan yang harus dijelaskan orangtua kepada mereka, di antaranya:

1. Apabila anak-anak bermimpi berhubungan intim, dia tidak perlu untuk mandi (al-ghusl), kecuali kalau dia melihat dan merasakan basah di celana atau seprai dikarenakan ejakulasi sperma, untuk laki-laki. Atau sesuatu yang keluar dari vagina, untuk perempuan.

2. Sebagaimana hadits yang diriwayatkan Khaulah binti Hakim, bahwa dia bertanya kepada Nabi tentang wanita yang bermimpi (basah) sebagaimana yang dimimpikan pria, maka Nabi bersabda, “Dia tidak wajib mandi sampai keluar air (maninya) sebagaimana laki-laki tidak wajib mandi sampai keluar air (maninya).” (HR. Ahmad no. 26049, An-Nasa’i no. 198, dan Ibnu Majah no. 594)

3. Ketika anak terbangun, lantas dia melihat atau merasakan basah dikarenakan bermimpi, maka dia (baik laki-laki maupun perempuan) harus melakukan mandi janabat, meskipun dia tidak ingat telah bermimpi apa.

4. Ketika anak laki-laki orgasme disebabkan hasrat seksual, baik karena sengaja ataupun tidak sengaja, maka dia harus mandi. Aturan yang sama juga diaplikasikan untuk anak perempuan, apabila dia merasakan orgasme atau keluar cairan basah secara seksual.

5. Begitu pula dengan para pemuda dan pemudi yang hendak menikah. Mereka harus mengetahui hal-hal tadi apabila kelak mereka berhubungan intim. Setiap kali terjadi penetrasi seksual, maka mereka diwajibkan mandi setelahnya, apakah mereka mengalami orgasme atau tidak.

Tentang hal ini Rasulullah bersabda, “Apabila seorang pria telah duduk di antara empat bagian tubuh perempuan (yakni berhubungan seks) kemudian dia bersungguh-sungguh padanya (terjadi penetrasi), maka sungguh dia telah wajib mandi karenanya”. (HR. Al-Bukhari dalam Shahih-nya)

6. Ketika perempuan tidak melihat darah lagi di akhir masa menstruasinya, maka dia harus mandi. Wanita yang telah menikah pun harus mengetahui bahwa setelah proses persalinan, maka dia mesti mandi apabila pendarahan telah terhenti.

… Anak-anak laki-laki dan perempuan harus mengetahui tindakan-tindakan yang tidak boleh dilakukan keduanya ketika dalam keadaan ‘tidak suci’…

Langkah selanjutnya adalah tentunya mengajari anak-anak bagaimana mandi janabat yang sesuai syariat. Anak-anak laki-laki dan perempuan harus mengetahui tindakan-tindakan yang tidak boleh dilakukan keduanya ketika dalam keadaan ‘tidak suci’. Di antaranya:

1. Selama menstruasi, atau setelah persalinan, perempuan dilarang untuk shalat, berpuasa, memasuki masjid, melakukan thawaf, dan lainnya.

Allah berfirman, “Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah: "Haid itu adalah suatu kotoran." Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haid; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.” (Al-Baqarah: 222)

2. Pria dan wanita yang dalam keadaan tidak suci (junub) dilarang membaca Al-Qur’an atau menyentuhnya, sebelum mandi. Karena Rasulullah biasa membaca Al-Qur’an di segala kondisi, kecuali ketika beliau dalam keadaan junub karena telah melakukan hubungan intim. Mereka pun dilarang melakukan shalat, memasuki masjid, atau melakukan thawaf.

3. Anak-anak juga harus belajar untuk memperhatikan pakaian mereka dan menjaganya tetap bersih dari sperma atau cairan-cairan yang keluar dari vagina, atau cairan-cairan yang keluar dari organ kelamin. [ganna pryadha/voa-islam.com]
Diposting oleh Muhammad Naufal Ihsan
Minggu lalu diberitakan seorang ibu muda tega membunuh bayi yang baru dilahirkannya. Ini bukan karena alasan hubungan gelap, karena bayi itu adalah anak dari suaminya. Sang ibu melenyapkan nyawa sang bayi karena tidak mau punya anak lagi. Yang mengejutkan lagi padahal mereka baru punya seorang anak saja. Dan dilihat dari kondisi rumahnya, pasangan suami istri ini bukan tergolong keluarga melarat.

Ada fenomena menyakitkan di tengah masyarakat kita, bahwa memiliki anak adalah beban bagi orang tua. Beban dalam pendidikan, pengasuhan dan pastinya biaya hidup. Realitas kehidupan ekonomi juga memang semakin hari tidak semakin ringan, justru bertambah berat, sehingga banyak pasangan yang berpikir untuk tidak punya banyak anak. Apalagi kampanye “dua anak lebih baik” masih terus dikumandangkan oleh pemerintah.

Padahal, anak adalah aset dakwah di masa depan. Ia adalah bibit umat yang bila disemai dan dipelihara dengan telaten akan menjadi pohon dakwah yang besar dan rindang. Keteduhannya cukup membuat umat untuk berlindung di bawahnya. Nabi saw. Bersabda:

“Nikahilah para wanita yang penyayang lagi subur (peranakannya), karena aku akan bersaing dengan para nabi yang terbanyak umatnya.”

Umat ini membutuhkan banyak generasi pejuang, sehingga pernikahan adalah amalan yang didorong oleh agama kepada para pemuda bukan sekedar untuk menjaga kesucian diri, tapi sebagai sarana untuk mencetak generasi-generasi pejuang.

Tetapi jika hari ini umat memandang anak sebagai beban dakwah, maka apa jadinya masa depan bagi agama ini?

Ironinya, yang membuat hati masygul, adalah jika anggapan anak adalah beban juga merasuk ke dalam benak para pengemban dakwah. Ada seorang ibu muda yang juga seorang daiyyah menuturkan bahwa ada sebagian muslimah yang juga daiyyah beranggapan sama; punya momongan itu merepotkan!

Masya Allah! Jika daiyyah saja sudah merasa anak sebagai beban, bagaimana kita bisa membina umat?

Persoalan lain adalah pembinaan anak dalam keluarga. Di satu sisi kita bersyukur dengan bermunculannya beragam lembaga pendidikan Islam, mulai sekolah hingga playgroup Islami. Namun di sisi lain, tanpa disadari kita pun terbuai untuk memasrahkan pembinaan anak-anak kita begitu saja kepada lembaga-lembaga ini. Kita menjadi orang tua yang ingin ‘terima bersih’ untuk pembinaan anak-anak kita. Rumah sekedar menjadi tempat tidur dan makan bagi anak-anak kita, minus gemblengan agama dari orang tuanya.

Ada orang tua yang kedua-duanya asyik masyuk berkarir dunia dan berdakwah di mana-mana, lalu dengan ringannya menitipkan anak-anaknya ke full day school, seharian, lalu sore hari sang anak diantar pulang ke rumah. Amboi, apatah bedanya jika demikian anak kita dengan barang titipan yang disimpan dalam loker?

Apalagi setelah melihat sekolah-sekolah itu menawarkan program yang excellent, banyak orang tua yang berhasrat besar memasukkan anak-anaknya pada sekolah-sekolah Islam unggulan. Meski untuk itu mereka rela mengeluarkan biaya yang terbilang besar.

Lupakah kita bahwa orang tua adalah penanggung jawab terdepan dan utama dalam pembinaan anak? Apa yang akan kita katakan di hadapan Allah bahwa kita membina umat di mana-mana tapi melepaskan anak kita dalam asuhan orang lain.

Padahal, al-Quran sengaja mencantumkan surat Luqman dan beragam kisah pembinaan para nabi kepada anak-anaknya. Bagaimana Nabi Ibrahim mendidik putranya Ismail, Nabi Ya’qub berwasiat pada anak-anaknya, hingga kepiluan Nabi Nuh as. Melihat Kan’an buah hatinya ingkar kepada ajaran Tuhannya.

Bukan tanpa alasan Allah menurunkan surat dan ayat-ayat itu melainkan sebagai petunjuk dan pengingat bagi umat bahwa orang tua adalah ‘madrasatul ula’ bagi anak-anaknya. Karena ikatan yang paling kuat dan menentukan kepribadian anak adalah ikatan akidah dan selanjutnya ikatan dengan kedua orang tuanya. Abdullah bin Mas’ud ra. Bertanya kepada Nabi saw.:

“Apakah amal yang lebih disukai Allah?” Nabi saw. menjawab, “Berbakti pada orang tua.” Saya bertanya lagi, “Kemudian apa?” Nabi saw. menjawab, “Berjihad.” (HR Bukhari, Muslim)

LINK artikel ini: http://mediaislamnet.com/2010/04/anak-adalah-aset-dakwah-umat/
Diposting oleh Muhammad Naufal Ihsan
Berkomunikasi dengan anak sebetulnya sudah dapat dimulai sejak dini bahkan ketika anak masih menjadi janin dalam perut ibu. Dengan menyadari bahwa orangtua dapat berkomunikasi dengan janin dalam kandungan akan memberikan ikatan hubungan yang lebih dekat dan juga menjadi sebuah pengalaman yang begitu menyenangkan yang tidak dapat terlupakan.

Ada beberapa komunikasi yang dapat dilakukan orangtua kepada janin yang dikandungnya, tentunya dengan mengetahui pertumbuhan dan perkembangan pembentukan indera-indera janin, sehingga komunikasi dapat tepat dilakukan.

Indera Peraba

Indera Peraba ini berkembang sebelum minggu ke 8. Ketika janin bergerak dan telapak tangan atau kakinya tampak pada perut ibu, sentuhlah dia, berikan perasaan lembut dan kasih sayang kepadanya, sehingga ia merasakan kelembutan, rasa cinta dan kasih sayang dari orangtuanya. Rasa cinta dan kasih sayang dari orangtua yang dia rasakan akan memberikan ketenangan pada janin anda.

...Rasa cinta dan kasih sayang dari orangtua yang dia rasakan akan memberikan ketenangan pada janin anda...

Indera Pendengaran

Indera pendengaran mulai berkembang pada minggu ke 8 dan selesai pembentukan pada minggu ke 24. Indera pendengaran ini juga dibantu oleh air ketuban yang merupakan penghantar suara yang baik.

Janin akan mulai mendengar suara aliran darah melalui plasenta, suara denyut jantung dan suara udara dalam usus. Selain itu janin akan bereaksi terhadap suara-suara keras, bahkan bisa membuat janin terkejut melompat.

Pada minggu ke 25 janin sudah dapat mendengar dan mengenali suara orang-orang terdekatnya seperti ibu dan ayahnya. Lakukanlah komunikasi dengannya meskipun hanya satu arah, bertilawah quranlah orangtua, bacakan cerita atau berbicalah dengan janin untuk lebih mendekatkan diri janin dengan orangtuanya dan lebih mengenal suara dari orangtuanya.

...orangtua yang sedang marah akan memberikan reaksi marah pula pada janin, sebaliknya alunan tilawah Al-Qur'an yang lembut dapat menenteramkan janin...

Bahkan orangtua yang sedang marah akan memberikan reaksi marah pula pada janin, sebaliknya alunan tilawah Al-Qur'an yang lembut dapat menenteramkan janin.

Indera Perasa

Indera perasa janin akan terbentuk pada minggu ke 13-15. Pada usia ini janin dapat merasakan substansi yang pahit dan manis. Jika, cairan ketuban yang dia rasakan manis, maka dia akan meminumnya dan menelannya. Namun jika air ketuban yang dia rasakan terasa pahit, janin akan meronta dan mengeluarkannya, serta janin akan menghentikan konsumsinya tsb..

Indera Penciuman

Indera penciuman akan terbentuk pada usia kehamilan 11 - 15 minggu. Ketika indera penciuman ini terbentuk, janin dapat mencium dari bau air ketuban yang baunya mirip seperti ibunya. Makanya ketika bayi terlahir, dalam beberapa jam ia akan mengenali siapa ibunya berdasar dari indera penciuman ini.

Indera Penglihatan

Dari awal kehamilan hingga usia ke 26 mata bayi akan selalu tertutup untuk memproduksi retina, namun meskipun demikian retina janin pada usia kehamilan 16 minggu dapat mendeteksi adanya pancaran sinar.

Pada usia kehamilan di minggu 27, janin mulai membuka matanya dan melihat ke sekelilingnya untuk pertama kalinya. Mata janin dapat menangkap cahaya yang masuk ke dalam rahim ibunya, baik itu sinar matahari atau sinar lampu. Selain itu otak janin akan bereaksi terhadapa kelap-kelip cahaya

Jadi, janin dapat bereaksi terhadap berbagai rangsangan yang datang dari luar bahkan dalam tubuh ibu. Oleh karena itu sudah seharusnya lingkungan tempat tinggal, tingkah laku dan tutur kata ibu yang tengah mengandung harus selalu dijaga. Segala sesuatu yang dilihat dan didengar sendiri, baik itu perasaan suka, marah, sedih dan senang, sudah pasti memberi pengaruh bagi perkembangan si janin.

...manfaatkan sepenuhnya keunikan janin ini, untuk memberikan pendidikan sedini mungkin dan pengaruh baik secara berangsur-angsur dengan penuh semangat mendorong maju pertumbuhan dan kesehatan jiwa dan raga janin...

Jangan mengira bahwa janin belum memiliki perasaan, sehingga dengan sengaja tidak membatasi diri. Maka dari itu manfaatkan sepenuhnya keunikan janin ini, untuk memberikan pendidikan sedini mungkin dan pengaruh baik secara berangsur-angsur dengan penuh semangat mendorong maju pertumbuhan dan kesehatan jiwa dan raga janin. [nala/bidanku.com] voa-islam.com
Diposting oleh Muhammad Naufal Ihsan
Pertemanan (friendship) merupakan sebuah makna signifikan yang mesti ditarsirkan ulang. Makna dari “teman baik” berbeda dari satu orang ke yang lainnya. Sebagian orang meyakini bahwa teman baik adalah seseorang yang dapat dipercaya dan menjadi tempat untuk menceritakan semua rahasia. Sementara yang lain mendefinisikannya sebagai seseorang yang setia menemani baik ketika sedih maupun bahagia.

Kendati opini tentang definisi teman bervariasi, namun semuanya relatif benar. Dan jika kita meletakkan berbagai pandangan itu bersama-sama, maka semuanya bisa membentuk sebuah definisi sebenarnya tentang teman yang baik. Namun sejatinya masih terdapat sebuah makna signifikan dan peran dari sahabat baik yang sangat penting dalam perspektif Islam. Yaitu seseorang yang membantu kita untuk lebih dekat kepada Allah, membuat kita menjadi lebih patuh dan taat kepada perintah dan ajaran-Nya, serta memberi keuntungan positif untuk umat.

Kriteria Teman Baik Menurut Islam

Jika demikian, apa sih sebenarnya kriteria teman yang baik dalam Islam? Pikirkan sejenak tentang teman-teman kalian, dan biarkan saya bertanya, “Bagaimana kalian memilih teman? Apa peran teman-teman dalam kehidupan kalian? Apakah teman hanya semata-mata untuk pergi bareng dan bersenang-senang?” Jika kalian mengamini semua pertanyaan di atas, maka ada baiknya berpikir ulang dan mencoba untuk memahami makna serta peranan teman yang shaleh. Teman bukan sekadar seseorang yang bisa diajak untuk menikmati waktu bersama. Peranan teman ternyata lebih dalam dari sekedar berbagai sudut pandang yang dangkal.

Seorang teman bisa membantu kalian melakoni amalan-amalan hebat yang memicu pahala dan surga. Di sisi lain, teman juga bisa menghalangi dirimu dari perjalanan menuju surga. Pengaruh teman terhadap diri kalian sungguh luar biasa, bahkan melebihi anggota keluarga. Inilah mengapa begitu penting untuk berhati-hati memilih teman.

…Teman bukan sekadar seseorang yang bisa diajak untuk menikmati waktu bersama. Seorang teman bisa membantu kalian melakoni amalan-amalan hebat yang memicu pahala dan surga…

Hal-hal penting yang harus kalian pikirkan ketika memilih teman adalah kedekatan mereka kepada Allah. Kalian bisa tahu kedekatan tersebut bukan hanya dari penampilan mereka. Tapi juga melalui tingkah laki, tabiat, akidah, dan tindak-tanduk mereka.

Teman yang sepanjang waktunya memikirkan bagaimana caranya menggapai pahala, bisa dekat dan menggapai keridhaan Allah melalui tindakannya adalah teman yang bisa kalian percaya. Jalinlah persahabatan dengannya.

Jika kalian tidak shalat, tidak pernah berpuasa, gemar bergosip, atau kalian tidak memiliki peran aktif dalam masyarakat, maka sudah seharusnya kalian memiliki teman-teman yang mampu memperbaiki perilaku dan sikap kalian menjadi lebih baik. Alangkah buruknya jika kita memiliki teman yang justru memperburuk moral, sikap, dan bahkan akidah kita.

Karena teman-teman berperangai buruk bisa mendorong kalian untuk melakukan tindakan-tindakan yang buruk juga. Berbohong, merokok, kecanduan narkoba, dan bahkan berzina adalah hal-hal yang merupakan hasil buruk dari teman-teman yang berperangai buruk. Seorang teman mengatakan, “Teman-teman memiliki dampak nyata terhadap diri seseorang, dan bahkan mereka bisa mempengaruhi keseluruhan hidup seseorang.”

Sementara itu, teman-teman yang shaleh bisa memberikan pengaruh positif bagi kehidupan kalian; membuat hidup menjadi lebih baik dunia dan akhirat. Sebagai contoh, teman yang memiliki aktivitas dalam derma bisa mendorong kalian untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatannya. Hal demikian lebih baik daripada kalian menghabiskan waktu melakukan hal-hal tidak bermanfaat atau sesuatu yang haram bersama teman-teman berkelakuan keji. Teman-teman yang baik bisa menemani kalian untuk mengunjungi panti asuhan, menghadiri halaqah pembelajaran Al-Qur’an, atau menghabiskan waktu untuk hal-hal bermanfaat lainnya. Bahkan, selain bermanfaat, semua itu juga bernilai pahala di sisi Allah.

…Sementara itu, teman-teman yang shaleh bisa memberikan pengaruh positif bagi kehidupan kalian; membuat hidup menjadi lebih baik dunia dan akhirat…

Bahkan dalam kondisi penuh keceriaan dan kegembiraan pun, segala sesuatunya bisa berbeda jika kita lakukan bersama teman yang baik. Dia senantiasa mengingatkan kalian untuk selalu memperbarui niat karena Allah di mana pun dan kapan pun. Selain itu, teman yang baik senantiasa mendorong kalian untuk menjaga harga diri atau menjaga ibadah-ibadah yang dianjurkan, sehingga keindahan Islam selalu terukir di hati kalian.

Hal ini terjadi dengan Iman Asy-Syarif, seorang muslimah berkewarganegaraan Mesir berusia 25 tahun. Iman melakukan perjalanan ke Denmark tak lama setelah kasus kartun Nabi Muhammad merebak, untuk mengubah citra buruk Islam di sana. Apa yang mendorong Iman untuk melakukan sesuatu demi memperbaiki citra muslim?

Iman menerangkan, “Salah seorang teman saya mendorong saya untuk melakukan sesuatu demi umat. Sejak itu mulailah saya membaca banyak bacaan tentang Islam. Lalu saya ambil bagian untuk mengenalkan Islam kepada orang-orang non-muslim. Sejujurnya, saya tidak bisa mengenyampingkan peran teman yang telah membantu saya untuk melakukan hal-hal positif.”

Jelas, dengan teman-teman yang baik dan shaleh, kalian bisa melakukan hal-hal positif yang menguntungkan Islam dan kaum muslim. Kalian pun menjalani kehidupan yang bebas dari egoisme, kesedihan, kebencian, dan kegelisahan yang terjadi jika berteman dengan teman-teman yang buruk.

Kalian mungkin tidak merasakan dampak langsung dari teman-teman terhadap diri kalian. Tapi jika kalian mau berpikir secara lebih dalam, kalian akan mendapatkan bahwa teman memiliki pengaruh yang dahsyat, kendati kalian mengklaim bahwa kalian memiliki karakter dan kepribadian kuat. Inilah mengapa kalian mesti memilih teman secara bijak, karena teman bisa mengubah hidup kalian secara keseluruhan, baik positif maupun negatif.

Karena alasan demikian, Nabi Muhammad pernah bersabda, “Seseorang itu tergantung agama temannya. Maka hendaknya salah seorang dari kalian melihat siapa temannya." (HR. Ahmad dan At-Tirmidzi)

Dari Anas, dia menuturkan, Rasulullah SAW bersabda, ”Dan perumpamaan teman duduk yang baik itu bagaikan penjual minyak wangi kasturi, jika minyak kasturi itu tidak mengenaimu, maka kamu akan mencium bau wanginya. Dan perumpamaan teman duduk yang jelek adalah seperti tukang pandai besi, jika kamu tidak kena arangnya (percikannya), maka kamu akan terkena asapnya.” (HR. Abu Dawud).

…Carilah sedikitnya seorang teman baik dan shaleh yang bisa menjadi batu loncatan bagi kalian menuju surga…

Menjadi sangat penting bagi kita untuk memahami hadits di atas yang mengindikasikan dampak teman terhadap kehidupan seseorang, dan pentingnya memilih teman-teman yang baik. Maka pikirkanlah baik-baik. Dan bahkan jika semua teman kalian adalah teman yang berkelakukan buruk, maka Allah akan mengampuni, jika kalian mau bertobat. Carilah sedikitnya seorang teman baik dan shaleh yang bisa menjadi batu loncatan bagi kalian menuju surga. [ganna pryadha/voa-islam.com]
Diposting oleh Muhammad Naufal Ihsan
AMMAN (voa-islam): Sebuah tim medis Yordania di Royal Medical Services, di kota Raja Hussein Medical City berhasil mengeluarkan 3 janin laki-laki dari perut bayi yang baru berusia empat hari melalui sebuah operasi yang jarang terjadi.

Konsultan Bedah Anak dan Bedah Urologi dan Transplantasi Yordania Najih Umari yang melakukan operasi dengan tim medis bedah anak dan perawatan anestesi, menganggap bahwa operasi tersebut jarang dan kompleks.

Umari berkata: "Salah satu janin telah sempurna pertumbuhannya, dan yang kedua hampir selesai dan yang ketiga dalam tahap perkembangan dan pertumbuhan, dan ketiga janin tersebut bersekutu dalam arteri dan vena di dalam rahim ibu."

Dia menambahkan: "Bayi tersebut berarti terus mengasuh tiga bersaudara dalam perutnya selama perjalanan dalam kehamilan ibunya sampai hari keempat kelahirannya, yaitu tanggal operasi dilakukan dimana kedua orang tuanya dipenuhi rasa ketidakpastian dan kecemasan."

Pemantauan situasi janin sampai tahap kelahiran:

Sumber Kedokteran mengatakan bahwa tim medis telah memonitor kondisinya sampai kelahiran, menunjukkan bahwa pemeriksaan jaringan menetapkan bahwa janin dalam perut bayi tersebut adalah tiga laki-laki.

Penasihat Bedah Anak dan Bedah Urologi dan Transplantasi menegaskan mengatakan bahwa keadaan ibu hamil itu normal dan tidak mengkonsumsi obat-obatan yang tidak diizinkan selama kehamilan.

Menurut surat kabar, "Hari Ketujuh", Umari mengatakan:" adanya janin dalam janin bisa terjadi di tingkat dunia, tetapi yang menarik bahwa ada 3 janin lebih lanjut dalam perut Janin, dan situasi ini tidak pernah tercatat oleh referensi medis internasional berdasarkan informasi yang ada dengan metode penelitian modern. "

Kesimpulannya, dokter Yordania tersebut mengatakan: "Penyebab dari kondisi yang jarang terjadi ini disebabkan oleh cacat pada tahap awal pembuahan yang menyebabkan tumpang tindih tiga janin di dalam janin bayi bukan keberadaan empat janin dalam rahim ibunya."

(ar/islammemo) voa-islam.com
Diposting oleh Muhammad Naufal Ihsan
Visit the Site
MARVEL and SPIDER-MAN: TM & 2007 Marvel Characters, Inc. Motion Picture © 2007 Columbia Pictures Industries, Inc. All Rights Reserved. 2007 Sony Pictures Digital Inc. All rights reserved. blogger template by blog forum